Senin, 10 Oktober 2011

Modifikasi Interior Mobil

interior-luxio


27-02-daihatsu-luxio-0227-02-daihatsu-luxio-031

Siapa bilang mobil Daihatsu Luxio hanya berpenampilan kaku dan susah dimodifikasi? Mobil asal Jepang itu bisa tampil keren dengan beberapa sentuhan, seperti Daihatsu Luxio otomatis tahun 2011 milik Allan Kalonta ini yang bak mini bar berjalan.


Mini Bar Berjalan
Perubahan mulai dari eksterior hingga interior terjadi pada mobil ini dan mengubur kesan bawaan pabrik


Mini Bar Berjalan
Bagian kabin penumpang nampak indah sekali dengan konsep mini bar yang mengusung kenyamanan.


Mini Bar Berjalan
Semua interior mobil dilapisi dengan kulit MB Tech 2 warna, coklat dan krem serta bulu-bulu di bagian dinding mobil.


Mini Bar Berjalan
Agar kesan bar semakin terasa, mobil dipercantik dengan akrilik. Akrilik tersebut juga untuk menempatkan botol dan gelas-gelas.


Mini Bar Berjalan
Tidak sampai di situ, modifikasi juga berlanjut pada fitur entertainment. Asyiknya ia tidak sembarang agar kualitas suara sempurna, karenanya Allan menggunakan satu set sound system Venom yang terdiri dari 4 speaker unit, 2 subwoofer, 3 power amplifier dan 2 kapasitor bank dan tv layar datar 32 inci.


Mini Bar Berjalan
Untuk melakukan perubahan ini Allan memerlukan waktu 2 bulan dengan biaya modifikasi Rp 55 juta.

Jumat, 20 Mei 2011

Kapal Selam


Kapal selam pengangkut pesawat ( Submarine Aircraft Carrier )


Sejak PD I,

pemikiran menggunakan pesawat yang ditarik kapal selam
untuk penyusupan dan penyerangan terhadap kapal-kapal musuh telah
dikembangkan dan diuji oleh beberapa negara kelautan. Namun konsep
Yamamoto untuk menggunakan siluman kapal selam sebagai sarana mengirim
serangan udara ke sasaran darat strategis betul-betul pemikiran baru.

Sejarah Jepang berspekulasi bahwa visi Yamamoto atas kenkon itteki
mencakup target lain seperti New York atau Washington D.C. Namun saat
proyek tengah berjalan, AL menetapkan sasaran yang lebih pragmatis:
Terusan Panama. Satu kali serangan yang sukses terhadap sasaran ini
dapat mencegah armada Atlantik menyeberang ke Pasifik.

Kekuatan serangan pesawat yang lepas landas dari bawah air, akan
diluncurkan dari Teluk Panama ke Laut Karibia pada ketinggian rendah.
Lalu mengejutkan pertahanan AS dengan mendekat dari sisi Atlantik.
Selanjutnya bom Gatun Locks dilepaskan. Bom ini akan melumpuhkan kanal
selama enam bulan.

Awal 1942, Divisi kapal selam Ships Command Headquarter dan Kugisho
(Biro Teknik Udara) Mabes Komando Udara mulai mengerjakan kapal selam
pengangkut dan pesawat penyerang yang dapat diluncurkan dari dalamnya.
Para insinyur mengembangkan dua kelas kapal selam pengangkut yang
disebut sen-toku, atau kapal selam tipe khusus. Sebuah kapal selam
kelas I-13 dengan permukaan berkapasitas 3.603 ton dan memiliki
jangkauan sejauh 37.500 mil laut. Yang lebih besar, I-400, sepanjang
400 kaki, berkapasitas permukaan 5.223 ton dan memiliki jangkauan
37.500 mil laut. Masing-masing dirancang untuk membawa dua pesawat di
hanggar tabung pada lambung kapal. Namun tipe I-400 direvisi hingga
mampu memuat tiga pesawat. Pesawat yang dipilih adalah eksperimental
M6A1 dan dijuluki Seiran.



Kepala proyek mempercayakan pada kepala perancang Aichi, Toshio Ozaki,
dan Kepala Pilot Uji Kugisho, Letnan Komandan Tadashi Funada. Upaya
merancang pesawat penyerang besar berperforma tinggi yang dapat dimuat
di hangar dalam kapal selam sungguh suatu usaha khusus. Namun yang
lebih kritis adalah pertimbangan desain yang memungkinkan awak
meluncurkan pesawat dalam waktu singkat saat kapal muncul ke
permukaan. Kepelikan operasi dan keterbatasan ruang dek bagi awak
tidak hanya butuh otomatisasi tapi juga inovasi cerdas.

Ozaki sudah menetapkan pesawat disiapkan tanpa roda pendarat untuk
mendapatkan kecepatan dan jangkauan maksimum. Setelah misi, awak akan
terbang kembali ke kapal selam dan meninggalkan pesawat untuk kemudian
diselamatkan. Di awal pengkajian rancangan pesawat, sepasang pelampung
ditambahkan sebagai pilihan. Ini berdasar pemikiran bahwa pesawat bisa
melakukan beberapa kali serangan atas sasaran yang kurang signifikan
sebelum satu misi final.

Pelampung juga memungkinkan latihan terbang dari landasan pesawat
amfibi dan kapal selam. Kapal selam dilengkapi katrol untuk menarik
pesawat setelah mendarat. Pemikiran menghilangkan pelampung dari
pesawat sempat dipertimbangkan dalam perancangan, namun tidak pernah
diterapkan.



Dua dari delapan prototipe dibangun dengan tuas manual roda pendarat
yang dapat ditarik. Prototipe berbasis daratan ini dibuat untuk
mendapatkan karakteristik pesawat tanpa pelampung. Selain itu juga
untuk melatih awak di Terusan Panama tiruan. Kedua M6A1-K, Shi-Sei
Seiran-Kai, diberi nama Nanzan (gunung Selatan) untuk membedakan
dengan versi berbasis laut.

Rancangan inovasi Aichi M6A1 menjadi salah satu pesawat perang Jepang
yang paling maju dan kompleks. Pesawat ini bisa jadi salah satu yang
paling tidak diketahui oleh intel militer asing saat itu. Bahkan juga
bagi mereka yang berminat dengan teknik dan sejarah, hingga sekarang.
Proyek ini sangat rahasia dan tertutup dengan baik. Intel Sekutu hanya
tahu sedikit sekali soal Seiran hingga tidak diberi kode bahasa Inggris.

Proyek dibangun di gedung pemasangan pesawat eksperimental yang
terletak di pojok lahan Aichi Eitoku di tepi sungai. Tempat ini bisa
dibilang layaknya Skunk Works Lockheed. Latihan dilakukan menyebar di
pangkalan-pangkalan rahasia.



Laporan Allied Air Technical Intelligence Center (Pusat Intelijen
Teknik Udara Sekutu) tahun 1944 yang sekarang sudah terbuka,
membenarkan bahwa Sekutu menyadari keberadaan pesawat "kelas 330 mph"
bernama M6A1 atau Seiran (saat itu diterjemahkan sebagai "udara
cerah"). Gambaran setengah halaman itu mencatat kalau pesawat tersebut
"rancangan tidak biasa" dan "untuk penggunaan kapal selam". Tidak ada
tulisan yang memberikan petunjuk jenis pesawat kecuali bahwa itu
adalah pesawat khusus buatan Aichi. Intel Sekutu jelas sekali tidak
punya petunjuk soal rencana Yamamoto



Diluncurkan dengan katapel

Di penghujung era 2000-an, kenangan pribadi dan wawancara terhadap
personel AL Kekaisaran Jepang yang terlibat dalam proyek Seiran dan
sen-toku mulai muncul di berbagai publikasi Jepang. Ini didukung
dengan kenangan dan jurnal oleh tentara Amerika di lokasi, tepat
sesudah perang. Kesaksian ini secara kolektif menghasilkan pemahaman
sejarah atas perkembangan dan kejatuhan satuan kekuatan khusus yang
mencoba mewujudkan visi Yamamoto.

Meski dilengkapi ketahanan dan jangkauan luas, misi serangan dari laut
ini tetap mempertahankan kecepatan maksimum. Ini sangat kritis bagi
kesuksesan misi all or nothing karena berguna untuk mengelak dari
pesawat pencegat. Tanpa pelampung, pesawat memiliki kecepatan maksimum
348 mph. Ini dapat dibandingkan dengan kecepatan top pesawat tempur
sekelas Grumman F6F Hellcat: 380 mph. Bahkan dengan pelampung
terpasang, Seiran bertahan pada kecepatan maksimum normal 295 mph pada
ketinggian 17.160 kaki meskipun tidak dapat melampaui pesawat tempur
kebanyakan.

Mesin Atsuta bertipe 31 atau 32 berpendingin air, dengan tingkat V-12
pada 1.340 tenaga kuda (1.400 hp maksimum), diproduksi oleh Aichi
berdasar Daimler-Benz DB601A buatan Jerman. Berdasarkan standar
Hamilton, baling-baling tepat masuk diameter bagian dalam tabung
hangar kapal selam. Hangar kapal selam memiliki fasilitas untuk
memanaskan pendingin mesin dan oli pelumas. Dengan memompa oli ke
dalam mesin sebelum meluncur, mesin dapat dipanaskan tanpa harus
dinyalakan.

Berikutnya adalah tugas memasukkan pesawat ke dalam tabung hangar
berdiameter 11,5 kaki. Salah satu insinyur Ozaki mengemukakan ide
untuk memutar sayap sejauh 90 derajat dengan memutar kotak sayap dan
melipatnya ke belakang menuju sisi badan. Proses membuka lipatan sayap
dan menghubungkan kontrol permukaan dan bahan bakar dari tangki sayap
ini harus dilakukan dalam hitungan detik. Perhitungan ini berdasarkan
waktu persiapan pesawat standar yang hanya tiga-empat menit.
Pengoperasian dilakukan oleh empat awak di dek yang bertugas
meluncurkan pesawat. Mekanisme hidrolik sayap lipat menggunakan tenaga
dari hanggar kapal selam.



Karena dimaksudkan untuk pengebom tukik, pesawat dilengkapi dengan
aerodynamic dive brake untuk mengontrol kecepatan dan sudut tukik. Tim
Ozaki menerapkan desain double-slot yang mengkombinasikan flap dengan
dive brake. Ide ini berhasil dikembangkan Aichi untuk pengebom
penyerang berbasis kapal induk, B7A2 Ryusei (Sekutu memberi kode
Grace). Flap kombinasi ini berguna untuk merendahkan kecepatan
mendarat ke 78 mph.

Untuk serangan tunggal, AL Jepang tidak main-main. Bom dipilihkan yang
terbesar yaitu bom multifungsi seberat 1.764 pon dengan hulu ledak
mampu menembus baja atau torpedo seberat 1.808 pon. Tugas utama
navigator adalah mengatur ketepatan navigasi atas sasaran dan kapal
selam. Navigator petembak ini duduk di kursi berpenopang. Panelnya
dilengkapi satu set peralatan navigasi dan komunikasi, jauh lebih baik
dari kebanyakan bomber bermesin satu milik Jepang.

Di atas kapal selam, pesawat ditambatkan pada empat titik sangkutan ke
sebuah "gerobak" yang digulirkan di atas rel untuk naik ke katapel
yang akan digunakan sebagai peluncur. Pada saat katapel berdaya lontar
69 kaki memukul, pesawat terpisah dari gerobak dan terbang. Gerobak
peluncur dilengkapi struktur penopang sehingga pesawat berada pada
posisi jongkok selama di tabung hangar. Saat menggelinding keluar
tabung ke rel katapel, hidung pesawat diarahkan ke sudut lebih tinggi
selama peluncuran. Pesawat berpelampung diluncurkan dengan cara yang sama.



Dalam perkembangannya, pilot Tadashi Funada dan asisten pilot Yukitaka
Murakami, dilatih dan merasakan pengalaman yang belum pernah mereka
dapat: terbang misi pengintaian dengan pesawat terapung bukan
pengebom. Begitu juga komandan skadron, Letnan Atsushi Asamura dan
seluruh pilot yang ditugasi. Waktu yang terbatas membuat unit
mengabaikan penggunaan torpedo. Lebih jauh, dalam pelatihan dan
rencana misi, hanya tukikan dangkal yang diterapkan dalam penyerangan
untuk mendapatkan tingkat akurasi yang baik sesuai keahlian pilot yang
terbatas. Ini ironis karena Seiran adalah satu dari sedikit pesawat di
dunia yang dirancang berkemampuan menyerang dengan torpedo dan cara
menukik. Selain menjadi pesawat penyerang berawak pertama yang
diluncurkan dari kapal selam dan mungkin yang terakhir.




Akhir strategi brilian

Perang Pasifik berkembang menjadi perseteruan berkepanjangan seperti
yang ditakutkan Yamamoto. Perang jadi ajang kontes ambisi nasional,
kekuatan senjata. Yang paling mengancam Jepang adalah persaingan dalam
kapasitas industri. Drama perang utama segera mengarah ke tepian Barat
Daya Pasifik dan lebih mendekat ke daratan Jepang.

Untuk memompa semangat para serdadu di tengah kejatuhan Kekaisaran
Jepang, Yamamoto mengadakan tur keliling pangkalan AL Jepang. Malang,
pesawat Yamamoto tertembak jatuh oleh P-38 Lightning Amerika. Kematian
Yamamoto sang ahli strategi yang brilian membuat maksud AL Kekaisaran
Jepang mewujudkan niat mecapai daratan Amerika melemah. Selain itu
situasi perang yang berubah cepat juga membuat operasi jadi tidak efektif.

Pada 1944, produksi perang di Jepang jadi kacau. Jepang berperang
untuk mempertahankan apa yang tertinggal di Sokoku (tanah leluhur).
Kinerja dan kemampuan, menjadi kata-kata penting dalam militer dan
industri. Namun tetap saja di Aichi Aircraft Company, di bawah
pengawasan Kugisho, produksi M6A1 mencapai 28 unit. Empat I-400-class
sentoku dibuat, I-400 dan I-401 bertugas, dan I-402 dikonversi menjadi
berbasis kapal selam. Empat pesawat pertama dihancurkan oleh serangan
udara AS di pangkalan kapal.

Pada 15 Desember 1944, Skadron Udara 631 dibentuk. Menyusul Skadron
Kapal Selam 1 pada 30 Desember. Tujuan unit-unit ini menciptakan
kesatuan khusus adalah untuk menjalankan penyerangan ke Terusan
Panama. Saat kekuatan AS mendekati Jepang, ahli strategi di markas
besar mulai meninggalkan Holy Grail di Panama. Bukan merencanakan
mengirim kelompok penyerang untuk misi yang lebih esensial: menyerang
kekuatan AL AS yang siap menyerang ke daratan utama Jepang.



Intelijen Jepang menandai Ulithi Atoll di ujung barat kepulauan
Caroline sebagai sasaran. Idenya tidak diterima dengan baik oleh
penganut Yamamoto. Khususnya Capt. Ryunosuke Arizumi, yang sebagai
salah satu analis di Komando Operasi AL sudah meratifikasi proposal
asli Yamamoto. Ia saat itu ditugaskan sebagai perwira komando Skadron
Kapal Selam 1 dan komandan seluruh kekuatan serangan sen-toku.
Ariizumi mendebat pengurangan visi Yamamoto menjadi serangan taktis
dan meminta ke komandan tinggi, namun tak berhasil. Sasaran misi
kekuatan sen-toku secara resmi diubah dari Terusan Panama ke Ulithi
Atoll pada 25 Juni 1945, saat perintah diturunkan kepada unit yang
tengah mempersiapkan misi untuk kembali ke pangkalan.

Operasi Ulithi terdiri dari dua elemen: Operasi Hikari (light)
menugasi kapal selam I-13 dan I-14 untuk membawa dua Saiun (Nakajima
C6N1, kode Sekutu Myrt). Pesawat pemetaan lanjut di atas tiap kapal
ini dipindahkan ke Truk, sebuah pulau pangkalan yang masih dikuasai
Jepang, sekitar 900 mil sebelah timur Ulithi di kepulauan Caroline.
Misinya menjalankan penerbangan pendahuluan untuk memastikan kehadiran
armada AS. Kinerja Saiun dalam hal kecepatan, ketinggian, dan
jangkauan luas dibutuhkan untuk misi ini demi memastikan kesuksesan
kekuatan serangan Seiran yang berharga. Saiun akan diluncurkan dalam
konfigurasi tanpa pelampung.



Hangar I-13 yang didesain untuk dua Seiran besar, cukup luas bagi
pesawat pengintai besar berkursi tiga dilengkapi mesin 2.000-hp Homare
yang dikembangkan sebagai pesawat berbasis kapal induk. Kedua kapal
menggantikan Seiran dengan Saiun, meninggalkan Maizuru pada 2 Juli.
I-13 tidak pernah berhasil mencapai Truk. Ia dilaporkan hilang dan
kemudian dipastikan ditenggelamkan sebuah kapal kelas destroyer AS.

Rencana untuk Operasi Arashi (Badai), sesuai dengan nama Seiran,
menghujani armada Amerika dari sektor Selatan. Di sektor ini diketahui
tidak ada kekuatan Jepang. Enam Seiran, tiga di atas I-401 berbendera
Ariizumi dan tiga lainnya di atas I-400, ikut andil dalam kekuatan
satu serangan puncak.

Upacara pelepasan diadakan pada 19 Juli di Maizuru. Upacara ini sudah
rutin di AL dan AU Jepang di hari terakhir perang, saat pilot Tokko
*** (Korps Serangan Khusus) mempersiapkan keberangkatan terakhir.
Duabelas awak dari enam Seiran dipersembahkan belati dalam wadah kayu
tak berlapis sebagai simbol doa kesuksesan di misi terakhir dan
penghormatan misi tertinggi. Belati ini dikenal sebagai pegangan
pribadi pendekar samurai yang belum menumpahkan darah.

Belati diberikan oleh panglima komando armada ke-6 dan diserahkan
langsung oleh Ariizumi. Pemberian ini mengungkapkan pengharapan tak
terucap bahwa tiap samurai tidak akan ragu melaksanakan final dive dan
menghamburkan diri dan rekannya ke dalam sasaran untuk memastikan
kesuksesan misi mempertahankan "tanah leluhur." Selain itu misi ini
adalah tokko (serangan khusus), disebut kamikaze oleh pihak Barat, dan
dimengerti oleh awak, komandan, dan negara. Boleh saja ini tidak
dimuat dalam perintah perang, ritual suci, dan kebutuhan
mempertahankan tanah air yang kian meningkat.



Untuk pertama kali di strategi kenkon itteki menghasilkan pesawat satu
misi yang didesain untuk efek maksimum. Misi ini menjadi benar-benar
serangan tokko satu arah. Kekuatan pesawat berbasis kapal selam
satu-satunya di dunia berangkat untuk misi akhir dari Ominato,
pangkalan di ujung utara Honshu.

Diambil Amerika

Catatan yang dipublikasikan, setelah dikonfirmasikan, menunjukkan
persiapan untuk serangan ke Ulithi termasuk mengubah tanda hinomaru
merah (lingkaran matahari di bendera nasional Jepang). Seiran dicat
ulang dengan tanda bintang Angkatan Bersenjata Amerika. Konon pesawat
juga dicat ulang dengan warna perak yang dominan digunakan pesawat AS.

Dalam wawancara tahun 1999 dengan ahli restorasi Robert Mclean dari
National Air and Space Museum, Murakami, tes pilot Kugisho
mengungkapkan ketercengangan dan rasa malunya. Yaitu ketika melihat
bintang Amerika di sayap terlipat Seiran di dek kapal selam I-400. Ia
hampir tidak dapat percaya AL Kekaisaran Jepang dapat melakukan
penipuan seperti itu. Asamura, komandan terbang Skadron 631
menceritakan pada McLean bahwa serangan Ulithi adalah kesempatan satu
dalam seribu. Pihak pertahanan AS yang salah mengira Seiran sebagai
P-51. Akibatnya paling tidak satu atau dua pesawat dapat lolos untuk
menembak kapal induk AS. "Keinginan besar untuk sukses dalam serangan
sulit, menutupi malu menggunakan taktik pengecut," kata Asamura.

Pada 15 Agustus 1945, meski berbagai elemen kekuatan menuju titik
pertemuan untuk menyerang, Kaisar Hirohito mengumumkan penyerahan
Jepang kepada Sekutu. Kapal selam diinstruksikan untuk dilucuti dan
kembali ke pangkalan, meluncur di permukaan dan mengibarkan bendera
segitiga hitam sesuai perjanjian penyerahan.

Sistem senjata utama pasukan khusus, Seiran M6A1, ditinggalkan. Lalu
diluncurkan dengan sayap terlipat, dari ketapel I-400 hingga tenggelam
di kedalaman Pasifik. Kapal selam sen-toku dilayarkan ke Pearl Harbor
oleh awak AL AS dan kemudian dikaramkan di Laut Hawaii. Sementara
kapal selam I-401, I-400, dan I-14 menyusul pesawat mereka ke dasar laut.

Nasib produk strategi Admiral Yamamoto untuk mengobarkan perang di
daratan Amerika pun ikut tamat riwayatnya. Capt. Ariizumi bunuh diri
di kabin komando kapalnya, sesuai tradisi kuno jika dihadapkan dengan
penyerahan tak terhormat.

Kekacauan setelah penyerahan Jepang yang dibarengi pengumpulan dan
pengiriman contoh-contoh pesawat Jepang ke AS oleh Kelompok Intelijen
Teknik Udara Sekutu, mengungkapkan tidak ada penjelasan soal pesawat
rahasia. Untung, pengiriman menyertakan sebuah Seiran, yang tidak
sengaja sampai ke Washington DC, untuk dilestarikan sebagai
satu-satunya contoh yang tertinggal di dunia.

I-400 sen-toku adalah kapal selam terbesar di dunia yang pernah
berlayar hingga memaksa AL AS meluncurkan kapal selam nuklir USS
Triton pada 1959. Penulis E. John Long, pada Oktober 1953 dalam edisi
Ships and the Sea, menggambarkan pertemuan Amerika pertama kali dengan
sen-toku: "Duabelas hari setelah Mikado memerintahkan rakyatnya untuk
melucuti senjata, salah satu rahasia Jepang yang paling disimpan rapat
terungkap. Pilot pesawat patroli AL AS tidak dapat mempercayai
matanya. Obyek besar gelap, setengah terendam, tampak seperti
reruntukan terapung. Terlalu besar sebagai kapal selam, tapi memang
kapal selam, di lautan."

Beberapa tahun lalu, staf di Fasilitas Pelestarian, Restorasi, dan
Penyimpanan Paul E. Garber di Suitland, Maryland, berhasil
menyelesaikan restorasi Seiran yang selamat. Selain catatan dari
Jepang, mereka berhasil mengumpulkan cerita dari orang yang terlibat
dalam perancangan pesawat tersebut. Seiran yang direstorasi pun tentu
saja ikut mengungkap cerita hingga bertahun-tahun ke depan.(don)




bisa ngeluarin flying sub



Minggu, 15 Mei 2011

Mobil Irit BBM


Minggu, 15/05/2011 14:43 WIB

Wah, Mobil Irit BBM Mahasiswa Bisa Tembus 1.500 Km per Liter!

Dadan Kuswaraharja - detikOto
Gambar
Jakarta - Mahasiswa Indonesia siap beraksi dalam lomba irit BBM di Sirkuit Sepang, Malaysia dalam ajang Shell Eco-marathon. Targetnya pun bukan main-main yakni 1.500 km per liter!

Kendaraan irit BBM yang digunakan para mahasiswa ini merupakan mesin bensin, diesel dan etanol. Ada yang menggunakan mesin motor dan mesin lainnya dengan kapasitas mesin sekitar 35 cc-210 cc.

Untuk mengejar efisiensi mereka menggunakan bodi serat karbon dan melajukan kendaraan pada 25-40 km per jam. Begitu juga untuk membuat mobil lebih stabil ketika di belokan, roda kendaraan pun agak dipasang di bagian luar.

Bagaimana spesifikasi dari 10 kendaraan hemat BBM ini, yuk kita simak satu per satu.

Kendaraan dari UI

1. Garuda Kesavha Evolution



Sasis: Semi monocoque
Bodi: fiberglass
panjang tinggi dan lebar: 273 cm, 80 cm dan 80 cm
wheelbase: 187 cm
berat tanpa pengemudi: 50 kg
rim: 14 inci
mesin: Suzuki Smash Titan 115 cc
Bahan bakar: bensin
Target di SEM: 1.000 km per liter


2. Kalabia (Nama diambil dari bahasa Papua yang artinya Hiu)



Sasis: Semi monocoque
Bodi: fiber/akrilik
panjang tinggi dan lebar: 248 cm,120 cm dan 123 cm
wheelbase: 148 cm
berat tanpa pengemudi: 120 kg
rim: 14 inci
mesin: Shogun 125 cc
Bahan bakar: bensin
Target di SEM: 500 km per liter

Kendaraan dari UGM

1. Semar Prototype



Sasis: Aluminium
Bodi: fiberglass
panjang tinggi dan lebar: 300 cm, 70 cm dan 110 cm
wheelbase: 160 cm
berat tanpa pengemudi: 50 kg
rim: 14 inci
mesin: 4 langkah, 1 silinder 90 derajat, 110 cc
Bahan bakar: bensin
Target di SEM: di atas 280 km per liter


2. Semar Urban


Sasis: Aluminium
Bodi: fiberglass
panjang tinggi dan lebar: 250 cm, 110 cm dan 125 cm
wheelbase: 137,5 cm
berat tanpa pengemudi: 100 kg
rim: 14 inci
mesin: 4 langkah, 1 silinder 100 cc
Bahan bakar: bensin
Target di SEM: 300 km per liter

Kendaraan dari ITB

1. Cikal Nusantara


Sasis: Aluminium
Bodi: serat karbon
panjang tinggi dan lebar: 250 cm, 110 cm dan 128 cm
wheelbase: 100 cm
berat tanpa pengemudi: 150 kg
rim: 16 inci
mesin: ICE 110 cc
Bahan bakar: bensin
Target di SEM: 100 km per liter


2. Rakata




Sasis: Full monocoque
Bodi: serat karbon
panjang tinggi dan lebar: 280 cm, 56 cm dan 77 cm
wheelbase: 104 cm
berat tanpa pengemudi: 60 kg
rim: 17 inci
mesin: 125 cc
Bahan bakar: etanol
Target di SEM: 600 km per liter

Kendaraan dari ITS

1. Sapu Angin 3



Sasis: Aluminium custom
Bodi: fiberglass/polyurethan foam
panjang tinggi dan lebar: 260 cm, 112 cm dan 125 cm
wheelbase: 150 cm
berat tanpa pengemudi: 90 kg
rim: 17 inci
mesin: Honda Revo 110 cc
Bahan bakar: bensin
Target di SEM: 300 km per liter

"Kami sudah memperbaiki dari sisi elektronik dan berat kendaraan, sehingga kami harapkan nanti kami mendapat angka yang lebih baik," ujar team Manager ITS Anditya Yudhistira.

2. Sapu Angin 4:


Sasis; aluminium
bodi: fiberglass/polyurethan foam
panjang tinggi dan lebar: 260 cm, 112 cm dan 125 cm
wheelbase: 150 cm
berat tanpa pengemudi: 90 kg
rim: 17 inci
mesin: Mesin diesel 210 cc
Bahan bakar: solar
Target di SEM: 300 km per liter

"Ini satu-satunya mobil dari tim Indonesia yang memakai bahan bakar solar. Kami sudah melakukan perbaikan dari kestabilan dan titik berat yang merata," ujar Team Manager Eko Hardianto.


3. Sapu Angin 5




Sasis: Aluminium
Bodi: fiberglass/polyurethane foam
panjang tinggi dan lebar: 280 cm, 60 cm dan 108 cm
wheelbase: 149 cm
berat tanpa pengemudi: 40 kg
rim: 21 inci
mesin: Mesin Paijo 90 cc yang dikembangkan sendiri oleh mahasiswa ITS
Bahan bakar: bensin
Target di SEM: 1.500 km per liter, di SEM 2010 mencapai 234 km per liter.

"Unit controlnya sudah diperbaiki dan masalah kestabilan dipecahkan dengan menambah turning radius," ujar Team Manager Rahmad Hidayat.


Kendaraan dari Politeknik Negeri Pontianak (Polnep)



Sasis: st42
Bodi: fiberglass
panjang tinggi dan lebar: 312 cm, 70 cm dan 108 cm
wheelbase: 203,5 cm
berat tanpa pengemudi: 42,4 kg
rim: 16 inci
mesin: SOHC 4 langkah 35 cc
Bahan bakar: bensin
Target di SEM: 1.500 km per liter


Kendaraan ini akan berlomba dalam ajang adu irit BBM di Sepang pada 6-9 juli 2011 mendatang.

Selasa, 12 April 2011

Motor Listrik


Wah, Motor Listrik Bisa Tembus 307 Km/Jam

Syubhan Akib - detikOto

Gambar 
Jakarta - Teknologi listrik yang diaplikasi pada sebuah motor kini makin canggih. Sebuah motor listrik baru saja mencetak rekor kecepatan dengan berlari secepat 306,7 km/jam.

Sebuah motor listrik bermodel superbike bernamaSWIGZ.COM Pro Racing Electric Superbike akhir pekan lalu baru saja melahap kecepatan 306,7 km/jam bersama Chip Yates yang jadi penunggangnya.

Rekor tersebut didapat di Mojave Mile Shootout setelah selama dipersiapkan cukup lama. Motor ini dirancang layaknya motor balap pada umumnya dengan dilengkapi desain dan fairing yang aerodinamis dari Catalyst Racing Komposit.

Perangkat lunak yang menjaga motor listrik ini dipasok oleh UQM Technologies dengan baterai lithium ion enam cell.

Dengan kecepatan yang didapat ketika berlari 1,6 km itu, motor ini pun mengalahkan rekor kecepatan motor listrik yang ditorehkan Lightning Motors di Bonneville Salt Flats pada bulan September 2010 ketika berkendara dengan kecepatan 278.4 km perjam.

Namun meski sudah mencetak rekor, Yates ternyata belum puas dengan hasil tersebut. Sebab, kecepatan yang didapat itu masih dibawah target kecepatan yang dia canangkan yakni 200 mph atau sekitar 321,8 km perjam.

"Semua model motor kami memiliki data hari ini yang mampu membuatnya berlari lebih dari 200 mph di 1 mil, tapi sayangnya saya tidak dapat menggebernya sampai habus di 1 mil itu karena beberapa hentakan malah membuat motor melambat mirip di Auto Club Speedway pada bulan Januari dan Februari," jelas Yates seperti detikOto kutip dari Motorcycle, Selasa (12/4/2011).

"Kami membuat beberapa perubahan aerodinamika untuk meningkatkan hentakan tapi kemudian mengalami kegagalan di charger dan baterai cadangan kami mengisi tenaga terlalu besar dari generator sewaan," jelas Yates.

"Dengan tidak ada cara untuk mengisi daya baterai kami, saya puas mampu membawa lari sampai 2 kali. Saya kecewa tidak mencapai 200 mph hari ini tapi kami tahu kami bisa melakukannya di masa mendatang dan untuk sekarang saya cukup senang dengan menjadikan superbike kami sebagai motor listrik tercepat di dunia," pungkasnya.

Interior Mobil Menawan


10 Mobil Berinterior Terbaik 2011.

Audi A8 300x207 10 Mobil Berinterior Terbaik 2011Lembaga penelitian dan penyedia data industri otomotif  asal Amerika Serikat, WardsAuto, Senin (11/4), telah mengumumkan hasil penelitian tentang interior mobil. Lembaga itu telah meneliti 51 merek mobil yang ada  di pasaran saat ini.
Hasilnya, seperti dilansir egmcartech.com, Selasa (12/4), terdapat 10 mobil dengan interior terbaik . “Setiap produsen mobil tentu ingin melengkapinya (mobil) dengan interior yang nyaman, bernuansa segar, dan berkualitas,” tutur Drew Winter, pemimpin redaksi global WardsAuto.com, yang juga penanggung jawab penelitian tahunan itu.
Beberapa aspek yang dinilai dalam penelitian ini adalah, kualitas bahan, desain, fungsi, keamanan, kenyamanan, serta manfaat teknologi yang digunakan.  Tak ketinggalan, dewan juri juga menilai aspek ramah lingkungan dari beberapa bagian interior tersebut.
Sekadar catatan, Ward Auto Group merupakan divisi dari Penton Media yang berkantor pusat di Southfield, Michigan, Amerika Serikat. Grup media yang didirikan 80 tahun lalu itu selain menyediakan informasi, data, dan analisa otomotif juga secara rutin melakukan penelitian terhadap berbagai aspek mobil.
Aspek yang diteliti mulai dari konsep rancang bangun, fitur keselamatan, fitur kenyamanan, mesin, harga jual kembali, hingga interior. Dalam penelitian tentang interior mobil 2011 ini, lembaga itu menetapkan 10 mobil dengan interior terbaik.
Kesepuluh mobil itu (berdasar alphabet) adalah :
1.      Audi A8
2.      BMW X3 xDrive35i
3.      Chevy Cruze 2LT RS
4.       Dodge Charger Rallye Plus
5.      Titanium Ford Focus
6.       Honda Odyssey Elite
7.      Hyundai Elantra Edisi Terbatas
8.      Jeep Grand Cherokee Overland Summit
9.      Kia Optima EX
10.  Volvo S60
Sumber : tempointeraktif

Interior Mobil Menawan

Fotografer - Pool
Mobil tidak hanya dinilai dari eksteriornya saja, bagian dalam alias interior pun memiliki keindahan sendiri. Simak 10 interior mobil terbaik versi Wards Automotive. 10 mobil tersebut terdiri dari 3 mobil mewah, 3 mobil murah, sebuah mobil sport, minivan, sedan dan sebuah SUV.

GB
Interior Audi A8.


GB
Interior Honda Odyssey.


GB
Interior BMW X3 xDrive35i.


GB
Interior Chevy Cruze 2LT RS. 


GB
Interior Dodge Charger Rallye Plus. 


GB
Interior Ford Focus Titanium. 


GB
Interior Hyundai Elantra Limited. 


GB
Interior Jeep Grand Cherokee Overland Summit.


GB
Interior Kia Optima EX.


GB
Interior Volvo S60.



Rabu, 23 Maret 2011

Mobnas Kamboja


22/03/2011 21:28

Mobil Listrik dari Kamboja

Fotografer - Pool
Bila industri mobnas di Indonesia cenderung jalan di tempat, lain halnya dengan Kamboja. Meski tergolong negara kecil, Kamboja kini siap memproduksi mobil nasional bertenaga listrik dengan merek Angkor.
GB
Mobil nasional kamboja ini dirancang oleh Nhean Phaloek. AFP.
GB
Produksi pertama mobil ini akan dimulai pada awal 2012. AFP.
GB
Tidak tanggung-tanggung, dana sebesar US$ 20 juta atau sekitar Rp 174,3 miliar dikucurkan untuk melahirkan mobil nasional canggih dari negara kecil di Asia Tenggara ini. AFP